Kota Ambon 7-8 Maret 1999 (in Indonesian)
|
KOTA AMBON, 7 DAN 8 MARET 1999 Sala Waku Setelah terjadi peristiwa penembakan terhadap beberapa warga sipil oleh aparat keamanan pada hari Sabtu, tanggal 6 Maret 1999, kira-kira jam 03.00 WIT., didepan Gereja Silo - Trikora, yang dimulai dengan pelemparan beberapa bom molotov di sekitar Gereja Silo, serta beberapa kejadian lain, seperti pembantaian pemuda Kristen RITIAUW di lorong Diponegoro serta pelemparan pisau dari dalam mobil DE 3637 (plat merah) terhadap murid sekolah di Desa Nania, maka kerusuhan Ambon pecah lagi. Kali ini, di lokasi Benteng Atas. Menurut informasi yang diterima dari lokasi kejadian, kira-kira pukul 13.50 s/d 16.00 WIT., hari Minggu, tanggal 7 Maret 1999, terjadi konsentrasi masa yang berjumlah kurang lebih 300 s/d 400 orang lelaki, di daerah Pohon Mangga (samping Kantor Pengadilan Tinggi Maluku) Air Salobar, arah ke Amahusu yang diturunkan dengan Speed Boad, dan diperkirakan berasal dari suku BBM (Buton, Bugis dan Makasar), dengan membawa berbagai alat tajam. Kira-kira jam 19.30 WIT., terjadi pelemparan batu dari arah perkampungan Muslim ke arah perkampungan Kristen (Kel. TALAKUA), diikuti dengan lempar melempar antar kedua belah pihak. Sekitar pukul 22.00 WIT., terdengar dari arah Mesjid Benteng Atas : "Allahu Akbar..." secara berulang kali, dan kira-kira pukul 23.00 WIT., tanggal 8 Maret 1999, terjadi pembakaran atas rumah beberapa warga Kristen, antara lain : Kel. TALAKUA, Kel. EMBUAI, serta beberapa rumah lainnya dirusak. Orang-orang Kristen kemudian membakar rumah-rumah warga Buton di sekitar TVRI Ambon dan selanjutnya kedua belah pihak saling membakar rumah-rumah penduduk satu sama lain. Kira-kira jam 07.00 WIT., 2 (dua) orang warga Kristen yang datang dari arah Latuhalat dengan mengendarai sepeda motor ditahan di lokasi Pohon Mangga (depan Kantor Pengadilan Tinggi Maluku) kemudian dibantai (dipotong dan dipanah). Mereka adalah :
Keduanya kini di rawat di RSU Ambon dalam keadaan kritis. Karena pembantaian tersebut, masa Kristen Desa Amahusu menjadi marah dan membakar 3 (tiga) buah mobil milik Prof. APA (Rektor Universitas Darusalam) di Kompleks Perumahan Universitas Pattimura, Taman Makmur - Ambon. Kira-kira jam 09.30 WIT., mobil penumpang dengan No. Pol. DE 454 AU, membawa 2 (dua) orang penumpang yang dicurigai sebagai penyusup, dengan kecepatan tinggi melaju ke arah Batu Gantung. Mobil tersebut di tahan masyarakat di Batu Gantung (depan Gereja Rehoboth), kemudian dirusak oleh masa. Sopir dan kedua penumpangnya diamankan oleh pihak keamanan. Sementara itu, kira-kira pukul 12.00 WIT, 1 (satu) buah mobil truk dari arah Tulehu memasuki Desa Passo dengan penumpang yang dikawal oleh petugas keamanan. Menurut informasi dari lokasi kejadian, tiba-tiba ada tembakan petugas dari dalam mobil truk tersebut ke arah warga masyarakat yang berada di dalam pos jaga di tepi jalan di Desa Passo. Masa kemudian menjadi marah dan mengejar mobil truk tersebut, namun tidak ditemukan. Bersamaan dengan itu, muncul lagi sebuah mobil truk dari arah Tulehu. Mobil tersebut dihentikan, kemudian dibakar. Demikian juga 1 (satu) buah mobil angkot lin 5 yang melewati jalan tersebut, dihentikan dan kemudian dibakar, dan menurut informasi, 3 (tiga) orang dari penumpangnya yang beragama Islam dipotong dan kemudian meninggal dunia. Akibat kejadian ini, aparat menjadi marah kemudian mengeluarkan tembakan dan sempat mengena seorang warga Kristen, yang bernama SUSILO SUKARNO pada bagian kaki. --- --- --- |
|