Hari-hariku di LP Tanjung Gusta
Jumat,9 September
1994
----------------------
Pagi ini, tidak ada kebaktian. Kami kelompok unjuk rasa yang
11 orang mengadakan
evaluasi tentang berlangsungnya unjuk rasa
dan perjalanan
perkara. Yang jelas mengenai unjuk rasa, teman-
teman SBSI Medan
indisipliner. Mengenai tuduhan indisipliner
mereka katakan,
tidak ada jalan lain. Dipimpin oleh SBSI atau
tidak, buruh
akan unjuk rasa, dan bisa brutal. Lebih baik kita
pimpin agar berlangsung
dengan damai, tertib dan tanpa kekerasan.
Kelemahan teman-teman
tidak mengantisipasi provokasi orang luar
termasuk ABRI.
Ketika ada oknum ABRI yang memaki Cina, mereka
mengangap itu
adalah teman. Ketika ada ABRI yang menangkap,
mereka tidak
sadar itu adalah provokasi. Aku katakan "karena
kamu, aku terpaksa
ikut ke sini".
Mengenai penanganan perkara, kami semua kecewa terhadap
model pembelaan
yarig dilakukan oleh LBH Medan. Pesan-pesan yang
saya dapat dari
Irawady, Zulkifli, Ramli dan Amir Syamsudin yang
ditahan di Sukamulia
juga menyebut mereka kecewa terhadap model
pembelaan yang
mereka alami.
Sedangkan ke depan kami tetap bertekad, penjara sekarang
tidak akan menghentikan
perjuangan. Ke depan perjuangan harus
makin matang
dan penuh perhitungan.
Pada saat hampir mengakhiri diskusi di lapangan
itu, aku
dipanggil menghadap
Register. Di sana kepadaku disodorkan surat
dakwaan Jaksa
dan panggilan menghadiri sidang Praperadilan yang
akan berlangsung
hari kamis, 15 September 1994. Selesai itu aku
lanjutkan dengan
ngobrol-ngobrol dengan Ansordin Masrie dan
Taufik.
Kami tukar pikiran mengenai berbagai hal, penjara dan
keadaan negara.
Dengan Ansordini yang tokoh NU ini enak bicara.
Sore harinya tokoh GRM Syamsul Hilal dkk yang bertamu. Dia
menyampaikan
salam dari mbak Sukmawati Sukarnoputri. Syamsul
tambahkan, "Sukma
berusaha datang ke Medan".
Ketika aku jaLan dari ruang tamu menuju kamarku, aku lihat
Ismanto tokoh
PKI terpidana mati sedang duduk santai dengan
Timzar Zubil
tokoh NII (Negara Islam Indonesia) terpidana seumur
hidup.
Aku nimbrung duduk bersama mereka. Percakapan kami masih
Sekitar perkara
masing-masing!
(sumber: Jurnal Muchtar Pakpahan, INDONESIA-L: apakabar@clark.net)
(Hari-hariku di LP Tanjung Gusta)