Hari-hariku di LP Tanjung Gusta
Rabu,
21 September 1994.
------------------------
Peningnya kepala ku tetap tidak hilang. Paginya aku ikut
kebaktian, tetapi
tidak bisa konsentrasi. Sehabis kebaktian, aku
datang lagi dokter
Sinar Sikpu : Ia tambah resep, merolin.
Walaupun sudah dipijit-pijit isteriku, malamnya tetap pus-
ing, berdenyut-denyut,
dan mata rasanya masuk kedalam, sakit
dibuka.
Begitulah kulalui sampai malamnya. Banyak teman datang,
tetapi aku tetap
tergolek diatas tikar yang digelar dibawah pohon
mangga.
(sumber: Jurnal Muchtar Pakpahan, INDONESIA-L: apakabar@clark.net)
(Hari-hariku di LP Tanjung Gusta)