Date: Tue, 26 Nov 1996 07:39:54 -0600 From: Johan Subject: Re: Penginjilan di Situbondo?? At 12:03 AM 11/25/96 -0600, you wrote: >Pada saat ini kiranya kurang tepat apabila ada seorang anak Tuhan dengan >keberanian sebagai martir yang ingin memberitakan injil kedaerah-daerah di >Jawa Timur seperti Jember, Pasuruan, Situbondo dan sekitarnya. Selain >penginjil akan sulit untuk masuk, penduduk juga mungkin tidak berani untuk >menjawab tantangan menerima Yesus, dan bahkan akan menggugah amarah kaum >seberang lagi. Melakukan penginjilan dedaerah sana memang tidak bijaksana. > >Tetapi Tuhan mempunyai rencana yang sungguh indah apabila saudara bisa >menangkap visi ini. Beberapa rekan bersaksi pada misinya ke China, mereka >mampir di Hong Kong untuk memberitakan Injil ditempat ribuan TKW dan TKI >berkumpul setiap hari Minggu, yaitu di Victoria Park. Ternyata hasilnya >luar biasa, dan para TKW/TKI itu ternyata sungguh lapar mencari Tuhan dan >dengan mudahnya para pekerja menuai tuaian yang sudah menguning. Menurut >data yang ada, pada saat ini jumlah mereka yang bekerja di Hong Long adalah >22,000 jiwa. > >Beberapa rekan mendapatkan visi dari Tuhan bahwa para TKW/TKI itu memang >oleh Tuhan dipilih untuk mendengar Injil dan mendapatkan keselamatan di >tempat dimana terdapat kebebasan yang besar. Kami percaya pada bulan Juni >1997, ketika Hong Kong kembali ke China, kebebasan akan berakhir dan akan >banyak TKW dan TKI pulang kekampung halamannya selain membawa uang hasil >kerja mereka juga membawa keselamatan dan berita baik bagi kaum >keluarganya. Tentunya hal ini bisa terjadi kalau ada pekerja-pekerja yang >siap untuk menuai tuaian yang sudah menguning itu. Usaha penginjilan di antara TKI dan TKW memang sangat penting dan perlu mendapat dukungan. Namun sebagai informasi yang perlu saya berikan sehubungan dengan pendapat bahwa "Kebebasan akan berakhir" setelah bulan Juni 1997 dan mengakibatkan semua TKI dan TKW "pasti" pulang adalah kurang mendasar. Pertama, di Hong Kong sendiri sudah ada 4 Gereja resmi yang ada bahasa Indonesia-nya (belum termasuk pos PI) ditambah lagi berita bahwa rombongan dari Jakarta (Pdt. Nico dan kawan-kawan) akan membuka Gereja di Hong Kong secara resminya Januari 1997. Kedua, di China sendiripun, orang asing tetap bebas berbakti selama tidak campur dengan orang setempat. Apalagi di Hong Kong yang lebih terbuka (karena dijadikan daerah khusus). Ketiga, dalam masa peralihan pemerintahan dari Inggris ke China, walaupun ada perubahan, tetapi saya yakin tidak banyak dan tidak langsung pada hal-hal mendasar. Alasannya adalah : 1. Orang Hong Kong sangat terbuka dan mudah mengadakan demonstrasi terhadap hal-hal yang tidak bisa diterima. Tentu hal ini akan dijaga karena bagaimanapun dalam tahun-tahun pertama, Hong Kong masih tetap menjadi sorotan international. 2. Jika Hong Kong berubah dratis, maka Hong Kong sebagai daerah bisnis dan investasi bagi hampir semua perusahaan besar dunia pasti akan berubah. Dan tentu hal ini kerugian yang sangat besar bagi China dari segi ekonomi Tanpa mengurangi pentingnya penginjilan di antara TKI dan TKI, yang ingin saya bukakan adalah perlunya juga menginjili dan mempersiapkan ORANG HONGKONG sendiri dalam memasuki masa peralihan ini. Sebagian Pendeta, Penginjil sudah Imigrasi ke negara lain (tidak tahu apa alasan dasarnya) dan saat ini sebagian Gereja yang ada mempersiapkan anggotanya dengan cara "Cell Group". Oleh sebab orang-orang HongKong perlu menjadi pokok doa dan beban kita bersama. Sekian dan terima kasih Johan