----- Begin Included Message ----- >From fica-net@fica.org Fri Jan 3 04:01:03 1997 Date: Fri, 3 Jan 1997 04:56:52 -0600 PERNYATAAN DUKA CITA Kepada Para Wakil Rakyat di Jawa Timur Salam sejahtera bagi Bapak/Ibu Sekalian, Dengan kesadaran sebagai warga negara kesatuan Republik Indonesia, serta dilandasi oleh cinta kasih sebagai perwujudan keimanan kami pada bangsa dan negara. Kami terpanggil dan tergerak untuk menyatakan keprihatianan kami yang mendalam terhadap peristiwa yang menimpa saudara-saudara seiman dan sebangsa di Tasikmalaya. 1. Bahwa peristiwa kerusuhan 26 Desember 1996 di Tasikmalaya telah menjadikan Natal kelabu. Sebuah peristiwa perusakan gereja dan jatuhnya korban jiwa terulang kembali. Peristiwa ini telah merubah sukacita menjadi dukacita dan sangat melukai hati umat Kristiani. Sesungguhnya Natal adalah peristiwa yang membawa berkah damai karena Tuhan mengasihi umat manusia. Oleh karenanya pada setiap orang yang percaya mendapatkan semangat baru, untuk hidup saling mengasihi sesama manusia. 2. Melihat kesamaan modus operandi peristiwa Surabaya, Situbondo dan Tasikmalaya, maka kami menyatakan duka cita karena peristiwa-peristiwa itu berkaitan satu dengan lainnya dan nampaknya ada perekayasaan, bahkan mengindikasikan adanya perencanaan yang lebih matang kearah yang dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara RI. Dan yang sangat mengenaskankan adalah perusuh yang sebagian besar "kawula cilik " yang kurang mengerti skenario makro, mereka dimanfaatkan untuk maksud-maksud tertentu melalui peristiwa kerusuhan yang dapat merugikan banyak orang dan yang akan membekas di hati masyarakat untuk waktu yang sangat lama. Oleh karena itu kepada para perekayasa perlu diperingatkan untuk : a) tidak mengorbankan kawula cilik, b) tidak menanam rasa kebencian di antara sesama warga masyarakat /negara dengan menggunakan isu agama sebagai pemicu kerusuhan, c) tidak mengulangi rekayasa seperti itu lagi. 3. Bahwa peristiwa Natal kelabu 1996 merupakan pengulangan dari peristiwa keji sebelumnya. Sebagai bangsa Indonesia harus memiliki kemauan yang sungguh untuk meniadakan peristiwa keji tersebut dimasa mendatang. Untuk itu perlu bersama-sama dari semua golongan mengkaji danmenyelesaikan sampai keakar-akarnya persoalan yang memicu kejadian tersebut antaralain: kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi dan berbagai persoalan krusial lainnya. Sehingga masalah-masalah tersebut tidak merusak keutuhan bangsa atau alat pengadu domba antar golongan agama namun hendaklah dilihat sebagai realita yang harus kita pecahkan bersama dengan menumbuhkan persaudaraan dan solidaritas yang tinggi kepada setiap warga negara. 4. Mempelajari peristiwa perusakan rumah ibadah sebagai pelecehan agama yang terjadi dalam rentang waktu yang relatif singkat mengindikasikan bahwa kekwatiran terhadap proses perpecahan bangsa yang semakin mendekatkan pada kenyataan terwujudnya 1000 negara yang tidak kita kehendaki terjadi di bumi Indonesia tercinta ini. Oleh karena itu demi menjaga dan memelihara keutuhan bangsa dan negara kesatuan RI kami merasa perlu adanya penegasan kembali komitmen bahwa negara RI adalah negara kesatuan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pernyataan duka cita yang keluar dari hatinurani warga negara RI pemeluk agama Kristen dan Katolik di Jawa Timur. Diiringi salam dan doa kiranya Tuhan Allah sendiri yang mengampuni bangsa kita dan memberi kepada kita kearifan untuk dapat menciptakan damai dan sejahtera di bumi Indonesia tercinta. Surabaya, 30 Desember 1996 ----- End Included Message -----