Subject: IN: PR - BKSG dan PGI Menyatakan Keprihatinan To: apakabar@clark.net (John MacDougall) Date: Sat, 28 Dec 1996 14:43:56 -0500 (EST) http://pikiran-rakyat.com/01281204.htm BKSG dan PGI Menyatakan Keprihatinan BANDUNG, (PR).- Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja-gereja (BKSG) se Jawa Barat, J. Simon Timorason, BE menyatakan keprihatinan dan penyesalan sehubungan pembakaran empat buah gereja dan perusakan 10 gereja lainnya di Tasikmalaya. "Pada beberapa peristiwa seperti di Bekasi, Purwakarta, Pekalongan, Surabaya, Pasuruan, Situbondo dan Tasikmalaya, gereja-gereja selalu menjadi sasaran perusakan dan pembakaran. Padahal, pemicu masalahnya sama sekali tidak ada kaitannya dengan umat Kristen maupun Katholik," ujar Simon Timorason yang didampingi Sekretaris II BKSG, Andereas Jonathan kepada pers di Bandung, Jumat. Karena yang dirugikan selalu umat Kristen, maka Simon mengimbau pemerintah agar segera mengadakan upaya pemulihan kehidupan bermasyarakat sehingga situasi di Tasikmalaya dan Jabar umumnya bisa kembali seperti sediakala. Selain itu Simon juga menyerukan pada segenap umat beragama, khususnya Kristen dan Katholik di Jabar supaya bersikap sabar, tenang, dan menahan diri. "Serahkan semuanya pada pemerintah dan aparat keamanan yang akan mengusut, menindak dan menyelesaikannya sesuai dengan hukum yang berlaku," imbau Simon. Pada kesempatan itu Simon juga menyerukan kepada segenap gereja yang ada di Jabar untuk memanjatkan doa secara serentak dalam kebaktian akhir tahun bagi saudara yang terkena musibah Natal di Tasikmalaya. Keprihatinan PGI Keprihatinan atas peristiwa Tasikmalaya juga disampaikan Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI). Melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat, PGI menyatakan keprihatinan mendalam atas terjadinya kerusuhan yang melanda Tasikmalaya, Kamis (26/12) dan turut merasakan kesedihan masyarakat yang menjadi korban peristiwa itu. "Peristiwa Tasikmalaya adalah gambaran kekerasan yang kami yakini tidak pernah mampu menyelesaikan masalah apa pun di tengah masyarakat dan bangsa," demikian siaran pers PGI yang ditandatangani Ketua Umum PGI Sularso Sopater dan Sekretaris Umumnya, JM Pattiasina. Menurut PGI, peristiwa tersebut merupakan usaha mendiskreditkan umat beragama di Tasikmalaya, khususnya bertendensi mengacaukan masyarakat, merusak ketenteraman dan kedamaian serta menimbulkan kecurigaan dan perasaan tertekan dalam masyarakat. PGI menyerukan semua pihak, termasuk aparat keamanan, mencegah dan menghentikan tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun serta penyalahgunaan wewenang yang dapat menimbul kan ketidakpastian dan ketiadaan perlindungan hukum. PGI juga mengimbau segenap warga masyarakat, khususnya warga gereja, untuk tetap menjaga dan menghormati kewibawaan hukum. Diserukannya pula agar warga masyarakat, termasuk warga gereja di seluruh Indonesia, berhati-hati dan waspada terhadap kecenderungan menyudutkan umat beragama.*** ----- End Included Message -----