From: John MacDougall Subject: IN: MI - Tasikmalaya Kembali Tenang ... To: apakabar@clark.net (John MacDougall) Date: Sat, 28 Dec 1996 14:28:50 -0500 (EST) Sabtu, 28 Desember 1996 Kota Tasikmalaya Kembali Tenang 160 Tersangka Ditahan, Tiga Tewas ---------------------------------------------------------------------------- TASIKMALAYA (Media): Akibat kerusuhan di Tasikmalaya, Kamis, yang meminta korban tiga orang tewas serta menghancurkan puluhan kendaraan bermotor dan puluhan bangunan termasuk sejumlah tempat ibadah, kondisi kota Tasikmalaya kemarin belum pulih benar. Sebanyak 160 tersangka pelaku kerusuhan ditahan. Sekolah diliburkan hingga Sabtu. Kegiatan ekonomi belum normal, pusat kota masih ditutup, jalan-jalan lengang. Kecuali untuk ibadah shalat Jumat, penduduk lebih suka berdiam di rumah. Bangkai-bangkai kendaraan baik roda empat maupun roda dua masih berserakan di beberapa ruas jalan seperti Jl KHZ Mustofa, Jl Pasar Wetan, Jl. Veteran. Demikian pula puluhan toko yang hangus dan ratusan yang mengalami kerusakan belum sempat dirapikan oleh pemiliknya. Tiga buah pabrik yang terbakar hingga sore kemarin masih mengepulkan asapnya. Pasukan keamanan yang diperlengkapi senjata tampak di setiap sudut kota. Kerusakan tidak hanya terjadi di pusat-pusat pertokoan, tapi meluas ke rumah-rumah penduduk di pinggiran kota. Rumah-rumah warga Tasikmalaya yang berjumlah sekitar 250 ribu dipasang stiker bertuliskan "Kami Muslim". Demikian pula sejumlah toko kepunyaan warga keturunan, memasang stiker dengan bunyi, "Rumah ini jangan dibakar karena di belakangnya ada muslim," atau "Jangan dibakar, di belakang ada masjid," Stiker-stiker seperti itu tidak hanya ditempel di rumah-rumah, tetapi juga pada kaca kendaraan bermotor. Hingga kemarin, aparat keamanan sudah menahan 160 tersangka pelaku kerusuhan, 12 di antaranya siswa SMA dan STM telah dibebaskan. Menurut Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Tayo Tarmadi, dari yang masih ditahan itu, 128 tertangkap tangan sedang melakukan aksi penjarahan. Kini, empat mobil, sembilan motor dan puluhan barang elektronik masih disimpan di Kodim 0612 Tarumanagara sebagai barang bukti. Tentang tiga korban tewas, satu di antaranya ditemukan di antara puing-puing toko yang terbakar. Menjalar ke luar Setelah pusat kota aman, sepanjang Jumat kemarin, kerusuhan menjalar ke wilayah kecamatan Ciawi, 12 km sebelah barat Tasikmalaya. Kerusuhan dalam skala kecil juga terjadi di Kecamatan Singaparna, Kawalu, Bantarkalong, Karangnungggal, semuanya terletak di Tasikmaya selatan. Menurut Kapendam Siliwangi Suherman, di Ciawi sedikitnya sembilan toko emas dibakar dan dijarah. Di kecamatan yang disebut juga terjadi pembakaran dan perusakan sejumlah toko. Sedangkan di Kecamatan Indihiang Pesantren At Tabuat terbakar. Para santeri dan sejumlah warga diungsikan di kantor Koramil setempat. Menjaga segala kemungkinan, aparat keamanan di Sukabumi berjaga-jaga di tempat-tempat strategis. Walaupun kemarin sore kerusuhan dapat diredam oleh aparat keamanan. Bupati Tasikmalaya Suljana WH ketika ditanya jumlah kerugian akibat kerusuhan itu mengaku belum melakukan kalkulasi. Perkiraannya mencapai miliaran rupiah. Sedangkan Walikotatif Tasikmalaya, Eddy Herdiyana memperkirakan untuk membangun kembali gedung-gedung yang rusak membutuhkan waktu satu tahun. Menurut Ketua MUI Tasikmalaya, KH Dudung Abdulhalim, kerusuhan itu bukan perselisihan antarumat beragama. Selama ini, kata dia, suasana kehidupan umat beragama di wilayahnya sangat rukun. "Rasa-rasanya saya ini kecolongan. Tiada ada awan, tiada ada mendung, tiba-tiba turun hujan," ujarnya dalam bahasa kiasan. Senada dengan Dudung, Pangdam III Tayo Tarmadi, ketika berbicara di depan jamaah shalat Jumat di Masjid Agung, menegaskan bahwa kerusuhan tidak berkaitan dengan hubungan antarumat agama. "Ada sekelompok orang yang menunggangi kesalahpahaman antara oknum anggota polisi dengan pimpinan Pesantren Condong," katanya. Sebelum shalat Jumat, Pangdam didampingi Gubernur Jabar Nuriana meninjau lokasi kerusuhan. Media kemarin menerima sejumlah pernyataan keprihatinan. Antara lain dari Pimpinan Cabang HMI Tasikmalaya, Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja Indonesia dan PP Ikatan Remaja Muhammadiyah. Sementara PBNU, menurut Sekjennya, Achmad Bagdja, telah menugasi pimpinan wilayah NU Jabar dan cabang NU Tasikmalaya untuk meninjau para tahanan. (EM/Edi/FZ/N-1) [KRONOLOGI Hal.20] ----- End Included Message -----