From: John MacDougall Subject: IN: KMP - Kerugian Tasik Ditaksir Rp 85 Milyar To: apakabar@clark.net (John MacDougall) Date: Mon, 30 Dec 1996 19:14:56 -0500 (EST) http://www.kompas.com/9612/31/UTAMA/guna.htm Kompas Online Selasa, 31 Desember 1996 _________________________________________________________________ Gunakan Kerusuhan Tasikmalaya untuk Introspeksi bagi Pemerintah * Kerugian Ditaksir Rp 85 Milyar Tasikmalaya, Kompas Peristiwa kerusuhan yang melanda kota Tasikmalaya 26 Desember lalu hendaknya dijadikan sarana introspeksi, terutama bagi pemerintah, bahwa keberhasilan pembangunan itu seyogyanya tidak menimbulkan kesenjangan terlalu jauh antara berbagai kelompok masyarakat. Di samping itu berbagai kebijakan publik, baik yang langsung maupun tidak langsung, dirasakan dampaknya oleh masyarakat, jangan sampai menciptakan terbentuknya kelompok masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil. Sebab, hal ini dapat diibaratkan sebagai tunas kemungkinan timbulnya kerusuhan bila pemerintah tidak melakukan pembenahan kebijakan. Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tayo Tarmadi menjelaskan hal itu dalam pertemuan dengan para ulama dan tokoh masyarakat se-Jawa Barat di Pendopo Kabupaten Tasikmalaya, hari Senin (30/12) kemarin. Pertemuan itu disaksikan Menteri Agama Tarmizi Taher, Ketua MUI KH Ali Yafie, Ketua Umum PGI Prof Soelarso Sopater, Pastor Sunarwijoyo dari KWI, Putu Surata dari Persatuan Umat Hindu Indonesia dan SM Rasyid dari Walubi. Situasi kota Tasikmalaya sendiri terus membaik. Sejumlah toko di Jl KHZ Mustofa Senin kemarin sudah mulai buka. Pasar-pasar dalam kota maupun di kota-kota kecamatan buka seperti biasa. Sekolah-sekolah yang selama Jumat dan Sabtu diliburkan, mulai kemarin buka kembali. Lalu lintas dalam kota berjalan seperti biasa dan seluruh angkutan kota maupun angkutan umum lainnya sudah beroperasi. Dalam kesempatan itu Kapolda Jabar Mayjen Pol Drs Nana Permana meminta POM ABRI agar mempercepat proses hukum keempat oknum polisi yang telah menimbulkan titik api kerusuhan Tasikmalaya. Ia mengharapkan, tindakan hukum terhadap keempat oknum itu bisa selesai sebelum Hari Raya Lebaran ini. Sedangkan tersangka kerusuhan yang layak ditahan tercatat 89 orang, satu di antaranya wanita. Diciptakan sendiri Menurut Pangdam, kerawanan sosial yang bisa dijadikan isu itu acapkali diciptakan sendiri oleh para penentu kebijakan. Kebijakan publik yang menyangkut hajat hidup yang paling mendasar hendaknya diperhatikan agar bermanfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat kecil. Contoh konkret dari hal tersebut adalah berbagai kebijakan publik yang dapat dirasakan manfaatnya oleh pedagang kecil di pasar atau di kaki lima. Demikian pula halnya oleh para pekerja pabrik dan petani penggarap, sehingga tidak ada peluang bagi berkembangnya isu yang subur di kalangan mereka. Dalam kesempatan itu Pangdam Siliwangi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mampu menahan diri sehingga tidak terjadi korban dan kerugian yang lebih besar. Tanpa bantuan dan kemampuan menahan diri, tidaklah terbayangkan betapa lebih besarnya kerugian yang akan diderita. Dari hati nurani yang paling dalam, Pangdam menyatakan, terima kasihnya kepada warga yang menjadi korban, atas segala kesabaran dan kemampuannya menahan diri. Pangdam menegaskan, aparatur pemerintah dan keamanan akan berusaha sekuat tenaga untuk mengusut sampai tuntas biang keladi yang telah menimbulkan malapetaka ini. Dalam kaitan kerusuhan Pangdam Siliwangi secara jujur mengakui adanya kesan lamban dalam penanganannya. Hal itu terjadi karena fokus mengatasi peristiwa itu pada awalnya diarahkan pada sasaran yang memiliki kemungkinan yang lebih buruk. Yaitu setelah melihat posisi yang membahayakan kedua belah pihak, pada saat massa mendatangi Mapolresta dalam jumlah yang tidak terkirakan banyaknya. Situasi seperti ini memaksa aparat keamanan lebih mengutamakan hal yang penting dan menentukan tanpa niat sedikit pun juga mengabaikan perlindungan yang merata di seluruh tempat kejadian. Hal ini terjadi sedemikian rupa sehingga memungkinkan banyaknya keluarga yang belum sempat terlindungi akibat kekurangan tenaga. Sikap pesantren Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Dewan Pimpinan Daerah Majelis Dakwah dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan pernyataan bersama atas terjadinya perusakan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab itu. Pertama, menyatakan rasa penyesalan dan keprihatinan yang sedalam-dalamnya atas musibah tersebut. Mendukung sepenuhnya terhadap pernyataan Bupati Tasikmalaya, Pangdam III Siliwangi dan Gubernur Jabar bahwa setelah diteliti secara seksama ternyata perbuatan itu bukan perbuatan santri. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh jajaran ABRI, ulama dan seluruh lapisan masyarakat yang telah berhasil mengembalikan situasi kepada keadaan semula dalam keadaan aman. Hal yang sama juga dilontarkan Hakiana Hanifia dari Badan Musyawarah Gereja Tasikmalaya. Sekitar Rp 85 milyar Dalam pertemuan itu Bupati Tasikmalaya Suljana WH melaporkan, kerugian fisik/material akibat kerusuhan itu mencapai Rp 84,963 milyar. Kerusakan itu meliputi delapan gereja rusak berat dan empat rusak ringan. Kemudian Satu gedung Hongkau/Khonghucu rusak berat, satu kelenteng rusak ringan. Satu SD Kristen rusak berat, satu sekolah yang terdiri dari TK, SD/SMP, SMP/SMU rusak ringan. Mapolres rusak ringan, empat Polsek rusak berat, 10 Polsek rusak ringan, dua Polpos rusak berat, dua lainnya rusak ringan, kantor Polisi Jalan Raya rusak berat dan Kantor Samsat rusak ringan. Jumlah toko yang rusak tercatat 89 buah. Sebanyak 43 toko di antaranya dibakar, lima rusak berat dan 41 lainnya rusak ringan. Kerusakan toko juga terjadi di Pasar Kecamatan Ciawi, 22 km dari Tasikmalaya yakni 5 buah. Rumah tinggal dibakar 3 buah dan rusak berat 4 buah. Pabrik dibakar 4 buah, tujuh dealer mobil dibakar dan satu rusak ringan. Tiga bank dibakar, tiga lainnya rusak ringan, dua hotel dibakar dan satu lainnya rusak ringan. Kantor dibakar dua buah dan satu lainnya rusak ringan. Selain itu kendaraan roda empat yang dibakar tercatat 107 buah dan rusak ringan tujuh kendaraan. Sebanyak 22 sepeda motor dibakar dan satu becku dibakar. Di samping itu sebanyak 12.700 tenaga kerja pria dan wanita yang bekerja pada pabrik dan seluruh pertokoan itu kini menganggur. Citra polisi Kapolda Jawa Barat Mayjen (Pol) Nana Permana kepada pers, Senin (30/12) malam di aula Mapolwiltabes Bandung menilai, citra polisi di mata masyarakat Tasikmalaya cukup berat untuk ditegakkan kembali, menyusul kerusuhan massa yang bermula dari keteledoran oknum polisi. "Kami akui, cukup berat untuk menegakkan kembali citra polisi di sana. Untuk sementara sistem pengamanan dan penertiban masyarakat lebih didominasi Brimob. Semoga kehadiran Brimob memberi keyakinan bahwa polisi masih dibutuhkan masyarakat," kata Kapolda. Ia menegaskan, tanpa diminta oleh Mabes Polri pun, Kapolres Tasikmalaya wajib memberikan laporan tertulis. "Sebelum diminta Mabes, saya yang minta duluan," kata Kapolda. Menyinggung ledakan granat di Cibalong (30 kilometer selatan kota Tasikmalaya), Kapolda menilainya sebagai sejenis bahan peledak yang tidak ofensif membahayakan. Granat sejenis itu biasa dipakai dalam latihan militer. Nana Permana menjamin bahwa hal itu tidak berkait dengan kerusuhan Tasikmalaya Kamis pekan lalu. "Belum ada indikasinya ke sana. Namun, tempat ledakan dan serpihan granat itu tetap diperiksa di laboratorium forensik," ujar Nana. Tentang sanksi yang bakal dijatuhkan kepada oknum Kopral N yang diduga menganiaya pengelola pesantren, Kapolda mengatakan bahwa ancaman hukumannya sepertiga lebih berat dari masyarakat biasa yang melakukan perbuatan serupa. Ulama-umaro Menteri Agama Tarmizi Taher bersama pimpinan majelis-majelis agama pusat, turut hadir pada pertemuan di Tasikmalaya yang dihadiri sekitar 500 orang itu. Selain melihat sendiri kehidupan masyarakat yang telah normal tersebut, menteri juga mendapat penjelasan tentang bangunan-bangunan yang dirusak akibat kerusuhan 26 Desember tersebut. "Pertemuan ulama dan umaro seperti yang terjadi di pendopo kabupaten itu akan terus ditingkatkan," katanya menjawab Kompas. Tarmizi melihat, dalam masalah SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), maka masalah suku dan antargolongan tidak lagi dijadikan alat untuk mengacau di masyarakat. "Sebaliknya masalah agama dan ras, ternyata masih dapat ditunggangi oleh para pembuat kekacauan," katanya. Dalam hal kerusuhan di Tasikmalaya, menteri melihat bahwa sejak mula bukan karena masalah agama. Tetapi, para pembuat kekacauan yang terdiri dari para residivis dan pencoleng, telah menyebarkan kabar bohong bahwa ada kiai pimpinan pondok pesantren yang dianiaya. Para santri tidak terpengaruh, karena mereka tahu betul bahwa itu adalah kabar bohong. Ia mengatakan, telah mengingatkan para ulama dalam pertemuan tersebut agar terus mengembangkan silaturahmi, hubungan yang didasari rasa cinta kasih, kepada semua umat manusia, tanpa memandang agama dan asal usul. Umat beragama, memupunyai tanggung jawab lebih besar untuk memelihara keutuhan dan persatuan nasional, dan bukan sebaliknya. "Negara akan hancur bila kerukunan diabaikan," tegasnya. Untuk menanggulangi konflik agama di Indonesia, menurut Menag adalah melalui penghayatan nilai-nilai agama dan budi luhur bangsa. Dikatakan, semua agama mengajarkan kebaikan pada semua umat manusia. Budi luhur bangsa pun mengajarkan, agar masyarakat saling kasih-mengasihi, tidak membuat kekacauan di masyarakat. Pihaknya sendiri telah menugaskan Lembaga Pengkajian Kerukunan Umat Beragama untuk melakukan penelitian di Tasikmalaya, seperti halnya yang telah dilakukan di Situbondo. Pengkajian atas hasil penelitian tersebut, akan menelorkan kebijakan untuk lebih meningkatkan kerukunan antar-umat beragama di tingkat masyarakat luas. Rois Aam Nahdlatul Ulama yang juga pemimpin Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya KH Ilyas Ruchyat menyatakan, rasa kaget dan herannya atas terjadinya kerusuhan di Tasikmalaya. Dia menilai, peristiwa tersebut sebagai musibah. "Saya prihatin atas kejadian tersebut," kata KH Ilyas Ruchyat usai cara pleno II Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Senin. Kyai Ilyas tidak sependapat jika dalam Kerusuhan Tasikmalaya tersebut pesantren telah diperalat oleh kelompok tertentu sehingga musibah tersebut terjadi. "Itu musibah. Yang kita lihat justru orang-orang yang melakukan pengrusakan itu yang mengkait-kaitkan dengan pesantren," katanya. Dia berharap, kejadian serupa tidak terjadi lagi di mana pun. Sudah normal Aktivitas masyarakat kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sudah normal kembali pada Senin pagi setelah kerusuhan yang melanda kota tersebut, Kamis pekan lalu. Toko-toko dan bank mulai buka, sedangkan angkutan kota sudah masuk ke tengah kota Tasikmalaya. Toko-toko yang tutup hanya terlihat di Jl. KH Zaenal Mustofa yang terletak di jantung kota Tasikmalaya. Itu pun bukan karena pemiliknya takut peristiwa kerusuhan akan terulang kembali, tetapi toko-toko tersebut sedang mengalami perbaikan setelah dirusak massa 26 Desember lalu. Di jalan tersebut, pedagang kaki lima mulai menggelar dagangannya. Sedangkan di jalan-jalan lain, hampir semua toko dan bank buka kembali. Begitupun kegiatan pendidikan yang sempat diliburkan sepanjang Kamis-Jumat-Sabtu, pada Senin kegiatan sekolah sudah mulai normal. Pasukan keamanan sudah mulai ditarik dari pusat-pusat kota. Meski demikian penjagaan masih terlihat terutama di jalan-jalan strategis. Penjagaan pun masih terlihat di jalan utama menuju masuk kota Tasikmalaya, walaupun jumlah petugas tidak terlampau banyak dan tidak mencolok. Polisi sudah mulai mengatur arus lalu lintas, walaupun di beberapa tempat masih didampingi pasukan Brimob. Kehadiran polisi ini sangat diperlukan, terutama untuk mengatur lalu lintas, karena beberapa lampu pengatur lalu lintas masih rusak dan pecah setelah kerusuhan 26 Desember lalu. Sementara itu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) telah menurunkan enam orang anggota tim pencari fakta ke Tasikmalaya untuk mencari bukti-bukti penyebab terjadinya kerusuhan di kota administratif Tasikmalaya, Jawa Barat, yang mengakibatkan korban jiwa dan materi itu. Ketua Umum DPP KNPI Maulana Isman mengemukakan hal ini, Senin di Gedung KNPI, Jakarta. Menurut Maulana, tugas tim pencari fakta KNPI ialah mencari bukti, informasi, dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. (dmu/thy/bsp/ush/pep/nar) ----- End Included Message -----