---------- Forwarded message ---------- Date: Fri, 27 Dec 1996 15:51:58 -0500 (EST) From: indonesia-l@igc.apc.org To: apakabar@clark.net Subject: IN: RPK - Pangdam Siliwangi: Ini Bukan Spontanitas Massa INDONESIA-L http://www.republika.co.id/9612/27/27TASIK-.01-.html [Republika Online] Jum'at, 27 Desember 1996 Pangdam Siliwangi: Ini bukan Spontanitas Massa TASIKMALAYA -- Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tayo Tarmadi mengatakan, kerusuhan di Tasikmalaya bukanlah spontanitas massa. "Sejak peristiwa ini muncul hingga terjadi kerusuhan ada jarak tiga hari. Selain itu dilihat dari sasaran jelas kerusuhan ini tak termasuk spontanitas massa. Apalagi sejak awal sudah ada usaha untuk musyawarah," kata Tayo kepada wartawan di Tasikmalaya, kemarin (26/12). Oleh karena itu pihaknya akan tetap proporsional. Artinya, pelaku penganiayaan dan pelaku kerusuhan akan diproses secara hukum. Tayo menghimbau masyarakat tetap tenang dan tak terpengaruh oleh isu yang beredar. "Kerusuhan itu sangat merugikan pembangunan. Selain itu temuan di lapangan menunjukkan bahwa yang melakukan kerusuhan bukan kalangan pesantren," tambahnya. Secara logis, menurutnya, sangat tak mungkin pesantren yang yang taat pada ajaran agama -- termasuk larangan merusak -- melakukan perusakan. Tayo membantah anggapan pihaknya tak mengantisipasi kerusuhan ini. Menurutnya, sejak awal aparat telah melakukan pendekatan dan semua pihak, termasuk ulama, sepakat menyelesaikannya dengan cara musyawarah dan pelaku aniaya ditindak. Hanya saja, ujar Tayo, "Petugas di lapangan terlalu under estimate, sehingga masalah ini bisa ditunggangi oleh pihak ketiga." Hal ini juga dikuatkan oleh Kapolda Jabar Mayjen Pol. Nana Permana. "Kita tak menduga masalah ini akan seperti ini. Kita telah bermusyawarah sejak awal. Mestinya ini adalah masalah intern. Nur Syamsi itu kan masih famili dengan kiainya. Malah ia menjadi semacam petugas keamanan di sana," tambah Nana. Semalam, Pangdam mengeluarkan ultimatum: Orang-orang yang masih melakukan perusakan pada pukul 21.00 akan ditindak tegas. "Ini bukan jam malam. Kalau siang kita sulit membedakan antara penonton dan pelaku kerusuhan, kalau malam tidak." Saat ini aparat telah menahan 34 orang -- 12 di antaranya pelajar -- untuk dimintai keterangan. "Besok mungkin kita lepaskan mereka dan tangkap lagi yang lain. Mereka belum tentu pelakunya," kata Tayo. ^¿ kin ----- End Included Message -----