01 |
Salah satu korban penembakan tentara di daerah Benteng Atas-Kota
Ambon. Korban meninggal seketika dengan mata yang masih terbuka. Nama korban ada pada list
korban daerah benteng atas yang telah saya kirim sebelumnya. Identitasnya disesuaikan saja
dengan posisi luka.
This is one of the shooting victim at Benteng Atas - Ambon City. The victim died
instantly with opened-eye. Victim's name can be found on the Benteng Atas Victim List
which I send previously. The identity can be matched with the injury. |
02 |
Informasi belum tersedia.
Information not available yet. |
03 |
Informasi belum tersedia.
Information not available yet. |
04 |
Informasi belum tersedia.
Information not available yet. |
05 |
Christian Noya ditembak bersama teman-temannya yang lain dari Desa
Hulaliu, ketika hendak membantu Desa Kariu yang diserang. Bekas luka tembakan didada dan
potongan dirahang menunjukan kerjasama antara Tentara dan Masa Islam saat itu (baca
Kronologis Kariu yang saya telah kirim). Korban-korban lainnya ada dalam kondisi luka yang
sama (tembakan dan potongan).
Christian Noya with friends from Hulaliu Village were shot while helping Kariu
Village which was under attack. The shot wound in the chest and cut wound at the jaw
indicated a join force of the security force and Moslem mobs. (read the Kariu Chronology
that I send). The other victims were found with the
same wound (shot and cut wound). |
06 |
Satu lagi foto korban penembakan tentara di Ambon. Bisa dichecking
nama korban pada list korban anak-anak Kristen di daerah Benteng Atas dan Air Mata Cina
yang saya kirimkan terakhir.
Another shot victim by security force at Ambon. The name can be found in the Christians
Victim List at Benteng Atas and Air Mata Cina that I send recently.
|
07 |
Dua foto ini tentang evakuasi anak-anak kristen, korban penembakan
di Benteng Atas dan Air Mata Cina ke RSU-Ambon, serta foto tentang penangkapan rombongan
penyusup Muslim dari arah luar kota ke kota Ambon. Penangkapan tersebut terjadi di desa
Galala. Dari penangkapan tersebut ditemukan berbagai senjata dan peta penyerangan di kota
Ambon. Terdapat dalam rombongan yang ditangkap itu, dua orang anak pejabat di kota Ambon.
Pertama, anak dari Memet Latukonsina (cucu dari Bapak Dullah Sollisa) yang datang dari
Jakarta. Kedua, anak dari Latukolansusu (Direktur Bank Pembangunan Daerah Maluku-Ambon).
Sayangnya saat ini kedua tahanan tersebut telah dilepaskan tanpa alasan yang jelas.
Pelepasan ini dipersoalkan serius oleh team penasihat hukum Gereja Protestan Maluku,
mengingat begitu banyak anak Kristen yang ditahan karena hal-hal yang sangat sepele, namun
mengalami perlakuan yang tidak manusiawi selama berada dalam penyidikan dan penahanan.
These two photos show the Christian evacuation and shot victim at Benteng Atas and Air
Mata Cina were going to Ambon Public hospital, and the capture of Moslem mobs who were
sneaking in from outer Ambon City. They were captured at Galala Village. They found 2 sons
of Ambon's city officers. The first one is the son of Memet Latukonsina (the grandson of
Mr Dullah Sollisa) who came from Jakarta. Second, the son of Latukolansusu (Director of a
Bank in Maluku - Ambon). Unfortunately, both of them were freed without clear resson. This
action was taken very seriously by the Maluku Protestan Church's lawyer team. This is
because there are so many Christian who were detained for small matter, but they were
treated inhumanely during investigation. |
08 |
Kaligrafi diatasnya artinya "Allah"
The above Calligraphy meant "Allah". |
09 |
Ini juga korban penembakan dari Hulaliu. Sesuaikan foto korban
dengan luka tembakan di leher, berdasarkan list korban anak Hulaliu pada draft laporan
saya tentang Kariu dan Waimital.
This a shot victim from Hulaliu. Match the victim photo with shot wound in neck (on the
list of victims in Hulaliu in my draft report about Kariu and Waimital.) |
10 |
Ini juga dari korban anak-anak hulaliu yang tertembak, dan
kemudian dipotong masa Muslim. Perhatikan tembakan di dada kanan, serta potongan terbuka
di atas mata. Checking namanya di list korban tragedi Waimital.
This is also Hulaliu's people who were shot and then cut by the Moslem. Look at shot wound
at the chest and the open cut above the eye. Check his name in the list of the victims in
Waimital tragedy. |
11 |
Ini foto dari Latuheru yang juga menjadi korban dalam penembakan
tentara di benteng atas dan Air Mata Cina-Ambon. Untuk jelasnya lihat daftar korban dan
posisi luka pada list korban Benteng Atas dan AIr MAta Cina yang telah saya kirim
sebelumnya. Disini kelihatannya seperti dipotong, namun kemungkinannya ia terkena tembakan
dengan menggunakan peluru yang telah dibelah bagian depan proyektilnya. Dengan demikian
peluru ini kalau ditembakan akan meluncur berputar dan memotong seperti ini. Cara ini
sering dipakai untuk menyamarkan akibat tembakan, karena dengan cara demikian maka
proyektil peluru akan hancur dan sulit diidentifikasi. Korban Latuheru meninggal di RSU
Ambon, dan sempat saya rekam juga dengan V8, seperti beberapa temannya yang lain.
This photo is from Latuheru which was victim in the shooting by security officer at
Benteng Atas and Air Mata Cina- Ambon. It was seen as if he was cut, but another
possibility is he was shot with a bullet whose projectiles has been cut. This modified
bullet will spin and make a wound such as that. This method was used often to hide a shot
wound. Because with this way, the bullet projectiles will destroyed and hard to be
identified. Latuheru died at Ambon public hospital, and I recorded all this. |
12 |
Foto ini menampakan bagian dalam Gereja Silo (satu dari tiga
Gereja yang tertembak di Ambon) yanfg tertembak pada peristiwa penembakan anak-anak di
Benteng Atas dan Air Mata Cina - Ambon. YAng nampak di gambar adalah papan struktur
organisasi Gereja Silo yang terletak di lantai dua gedung gereja (pusat pengolahan data
Gereja Silo, dan ruang rapat).
This photo shows a part of Silo Church (One of the 3 attacked Churches in Ambon) which was
shot at the shooting incident of people from Benteng Atas and Air Mata Cina - Ambon. This
picture shows the organization stucture of Silo Church at the 2nd floor of the church
(center for data processing and meeting place). |
13 |
Satu foto tentang kaca pintu depan gereja Silo yang ditembak dalam
peristiwa penembakan pertama didepan Gereja Silo. Dan foto lainnya adalah gambar Gereja
Menara Kasih, cabang dari Gereja Silo didaerah Waihaong-Seilale, merupakan Gereja pertama
yang menjadi korban masa Muslim pada tanggal 19 January sore hari.
This shows the front glass door of Silo Church which was shot. The other picture is Menara
Kasih Church, a branch of Silo Church at Waihaong - Seilale. This church was the first
victim of the Moslem mobs on January 19 afternoon. |