Situasi Ambon (2-3 Aug 1999)
|
SITUASI AMBON TANGGAL 2 DAN 3 AGUSTUS 1999Situasi keamanan kota Ambon umumnya mulai dapat dikendalikan, walaupun belum benar-benar pulih. Hal ini disebabkan karena pada beberapa lokasi masih terus berlangsung upaya-upaya dari pihak tertentu untuk penyerangan dan pembakaran sarana dan prasarana umum serta rumah-rumah penduduk. Di lokasi Perumahan Pemerintah Daerah (Pemda) Poka kemarin tanggal 2 Agustus 1999, kira-kira jam 09.00 WIT terjadi pembakaran terhadap sebuah gedung Sekolah Dasar yang dilakukan oleh warga Muslim. Sementara pada jam 17.00 WIT terjadi pembakaran atas sebuah rumah makan milik warga Muslim suku Jawa yang terletak di sekitar dermaga penyebrangan Feri Poka oleh warga Kristen. Selanjutnya kira-kira jam 18.20 WIT terjadi usaha percobaan penyerangan yang dilakukan oleh warga Muslim Desa Poka yang datang dari arah kompleks Perumnas Poka ke arah kompleksPerumahan Pemda dan Kompleks Universitas Pattimura (depan Fakultas Hukum). Menurut saksi mata penyerangan ini dilakukan dengan terlebih dahulu para warga Muslim meneriaki "Allahu Akbar" diiringi dengan bunyi tiupan kulit bia secara berulang kali. Namun aparat keamanan sempat menghalau rombongan penyerang dengan mengeluarkan tembakan berulang kali, sehingga penyerang lari dan membubarkan diri. Hingga malam hari keadaan agak tenang, karena turunnya hujan besar hingga hari ini tanggal 3 Agustus 1999. Namun walaupun hujan besar, tetap saja masih terdengar bunyi beberapa bom rakitan yang cukup besar dan dahsyat. Hari ini tanggal 3 Agustus 1999 berdasarkan hasil pantauan di lapangan walaupun hujan besar masih tetap turun, masih terlihat beberapa titik api dan asap di sekitar kompleks Perumnas Poka dan kompleks Perumahan LIPI Rumahtiga. Sementara itu para pengungsi yang kini berjumlah kurang lebih 30.000 jiwa masih tetap memilih tinggal di rumah-rumah ibadah, kompleks militer atau tempat-tempat lain yang dianggap aman, karena mereka menganggap situasi belum aman. Ada juga yang memilih meninggalkan kota Ambon dengan kapal-kapal Pelni yang kini terpaksa memilih singgah di pelabuhan Angkatan Laut Halong. Diperkirakan korban kerusuhan Ambon akan semakin meningkat karena hingga saat ini masih ditemukan mayat yang dibunuh dan dibuang ke laut. YAYASAN SALA WAKU MALUKU |
|