GENERASI MUDA KRISTEN MINTA APARAT KEAMANAN BERTINDAK ADIL
Generasi muda Kristen dalam pernyataan sikapnya yang disampaikan kepada Gubernur
Maluku, Pangdam XVI Pattimura dan Kapolda Maluku, tanggal 30 Juli 1999 meminta agar aparat keamanan bertindak adil
dan jujur dalam mengendalikan kerusuhan yang terjadi di Ambon (Maluku).
Pernyataan sikap generasi muda kristen (Protestan dan Katholik) tersebut disampaikan kepada ketiga pejabat
dimaksud, karena selama berlangsungnya kerusuhan di Maluku ditemukan fakta-fakta sebagai
berikut :
1. Aparat keamanan selama ini bertugas untuk mencegah kerusuhan, tetapi sebaliknya memberi peluang untuk memberi peluang untuk memperluas kerusuhan kerusuhan di Ambon
(Maluku).
2. Adanya tindakan yang sengaja dilempar untuk menuduh umat Kristen berada di belakang Gerakan Separatis
tertentu.
3. Terjadinya penembakan-penembakan yang membabi buta dari aparat keamanan yang mengakibatkan jatuhnya banyak
korban.
4. Keterlibatan umat Kristen dalam kerusuhan bukanlah merupakan sebab, tetapi merupakan akibat dari upaya mempertahankan diri serangan yang dilakukan oleh umat Muslim.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, Generasi Muda Kristen minta perhatian Pemerintah
Daerah, Pangdam dan Kapolda agar :
1. Segera melakukan upaya-upaya untuk menghentikan kerusuhan di Ambon (Maluku).
2. Segera melakukan inventarisasi dan pemeriksaan KTP terhadap pengungsi pada lokasi-lokasi yang dianggap rawan
kerusuhan, seperti di lokasi RUKO Batu Merah.
3. Meminta pertanggung jawaban pernyataan Gubernur Maluku SALEH LATUCONSINA tentang ia akan mengundurkan diri jika warga Jazirah Leihitu melakukan penyerangan dalam kaitannya dengan penyerangan warga Jazirah Leihitu terhadap warga Kristen Desa
Poka.
4. Mempertahankan aparat keamanan yang netral, dan jika aparat keamanan dianggap tidak netral sebaiknya ditarik dan membiarkan saja kedua kubu yang sementara bertikai untuk berhadapan langsung satu sama lain.
YAYASAN SALA WAKU MALUKU
|