Hari-hariku di LP Tanjung Gusta
Kamis, 15 September
1994.
-------------------------
Praktis sidang praperadilan batal. Pengadilan Negeri Medan
tidak memberi
jalan keluar siapa dan bagaimana membawa saya
keluar dari LP
menghadiri sidang. Lalu aku meneruskan menulis
eksepsi di Binpas.
Sehabis apel sore, aku menerima tiga rombongan
tamu :
Pertama letkol
(purn) Sindak Pakpahan dkk. Sindak yang kupanggil
Bapanda ini memesankan,
"teruskan perjuanganmu asal dalam garis
Pancasila dan
UUD 1945. Kalau itu yang kau lakukan, mudah-mudahan
akan berhasil"
katanya.
Belum selesai Gindo Marpaung dan Mamak Berto datang. Gindo
adalah adik istriku
yang bertugas Di Sibolga. Ia memelukku dan
menangis.
Menyusul lagi rombongan KSPPM (Kelompok Studi Dan
Pengembangan
Prakarsa Masyarakat) , Eliakim Sitorus, Saut Tuminur
dll, termasuk
Ulla Felstenstein dari Bfdw Jerman. Ulla menyatakan
"lembaga kami
dan beberapa lembaga lain di Jerman selalu memper-
gumulkan keadaan
saudara-saudara yang ditahan ini. "Kami tetap
membawa saudara-saudara
dalam doa", lanjutnya.
(sumber: Jurnal Muchtar Pakpahan, INDONESIA-L: apakabar@clark.net)
(Hari-hariku di LP Tanjung Gusta)