Hari-hariku di LP Tanjung Gusta
Rabu, 5 Okober
1994.
--------------------
Setelah sel di buka, aku pergi ke blok A kamar Iwan Dukun
mengajaknya main
badminton. Kali ini kami main hitung, ia kalah dua
set. Selesai
main dengan Iwan Dukun, masih ada lawan lainnya dari
napi, tapi aku
lupa namanya.
Waktu aku berjalan pulang dari hall, Pak Ansordin Masrie
memanggilku kekamarnya.
Pak Ansordin ini adalah kepala bidang
pekerjaan di
L.P, ia adalah tokoh NU. Tak heran bila ia enak
diajak diskusi,
baik wawancaranya maupun pandangan-pandangannya.
Pagi itu aku
dapat dua istilah dari dia tentang keadaan nyata
sekarang ini
"menjilat keatas menginjak kebawah" dan "biar mulut
tersungkur asal
tanduk mengena". Kedua istilah itu masukan dalam-
nota pembelaanku.
(sumber: Jurnal Muchtar Pakpahan, INDONESIA-L: apakabar@clark.net)
(Hari-hariku di LP Tanjung Gusta)