Hari-hariku di LP Tanjung Gusta
Kamis, 20 Oktober
1994.
-----------------------
Paginya aku bangun tidur berdoa, kusampaikan kepadanya, hari
ini Tuhan aku
akan dibawa pindah ke Rutan. Dimanapun aku ditem-
patkan, sertailah
aku Tuhan, beri aku kebijaksanaan dan keseha-
tan, serta pakailah
aku sebagai alat kesaksianmu.
Tidak berapa lama setelah mengikuti kebaktian, aku diberita-
hu akan dibawa
pindah ke Rutan. Lalu aku mengemasi diri, dan
menyusun baranq-barangku.
Aku salami teman-teman penghuni Blok F,
dan teman-teman
dari Blok lain, juga aku salami semua pegawai
mohon doa dan
restu. Banyak teman yang meneteskan air mata,
demikian juga
ada beberapa pegawai yang meneteskan air mata.
Rutan dan L.P hanya berjarak 300 meter. Di rutan aku diserah
terimakan Manik
kepada L. Sinuraya, kepala pelayanan rutan.
Kemudian aku
dipertemukan dengan Ka. KPR A. Simanjuntak. Setelah
ngobrol beberapa
saat, aku diantar ke kamarku, Blok I kamar 1.
akulah pertama
kali penghuni kamar ini. Di sana kutemui Galing-
galing, Komandan
jaga. Ia sejak awal sudah baik sekali sama aku. Ia
suruh beberapa
tahanan membersihkan kamarku.
Malamnya aku bisa tidur, sebab otakku dan batinku bisa
diajak damai.
Aku bilang dalam hatiku, ini adalah teror yang
kesekian dari
kekuasaan ini. Jadi aku harus kuat.
Hari itu juga aku bertemu dengan kelima orang terdakwa
untuk unjuk rasa.
Mayasak Johan masih dalam process penyidangan,
Zulkifli, Ramli,
Jumian Naiboho, dan Amir Syamsudin keempatnya
sudah narapidana.
Jadi kami ada enam orang anggota unjuk rasa.
(sumber: Jurnal Muchtar Pakpahan, INDONESIA-L: apakabar@clark.net)
(Hari-hariku di LP Tanjung Gusta)